Penyebab Gusi Mudah Berdarah

Hampir semua orang pernah mengalami gusi berdarah. Biasanya, dirasakan pada saat menyikat gigi. Banyak yang menganggap hal tersebut adalah hal yang biasa. Gusi berdarah adalah salah satu tanda bahwa gusi tersebut tidak normal dan tidak sehat.

Banyak orang dewasa menderita penyakit gusi, namun hanya sebagian kecil yang menyadarinya. Seseorang yang mengalami hal ini, harus mengetahui apa penyebab gusi berdarah yang sedang dialaminya, sehingga akan mempermudah dalam perawatannya serta dapat mengatasi dengan tuntas, agar gusi berdarah tak terjadi lagi. Baca Periode Pertumbuhan Gigi Anak dan Cara Perawatannya.

Gusi memiliki banyak sekali pembuluh darah kecil, dan dapat menyebabkan gusi berwarna kemerahan, hal ini juga yang membuat gusi mudah berdarah ketika terjadi trauma, peradangan, atau gangguan lainnya.

Penyebab Gusi Berdarah

Penyebab yang paling umum adalah penyakit gusi, penyebab lainnya seperti menyikat gigi terlalu kencang, atau mengenakan gigi palsu yang kurang sesuai. Berbagai masalah yang terjadi pada gigi dapat juga menyebabkan gusi mengeluarkan darah. Penyebab terjadinya perdarahan pada gusi dapat dibagi menjadi dua, yaitu:

  1. Penyebab lokal
  2. Penyebab sistemik

PENYEBAB LOKAL

1. Kurangnya kebersihan mulut dan gigi.

Butuh waktu 24 jam bagi bakteri untuk membuat peradangan di mulut. Jika sehari saja tidak menggosok gigi, maka akan mudah terjadi perdarahan pada gusi. Plak yang tidak dibersihkan selanjutnya akan mengalami mineralisasi (pengerasan) sehingga membentuk karang gigi yang melekat pada permukaan gigi. Biasanya karang gigi dijumpai pada leher gigi. Karang gigi tidak hanya melekat pada permukaan gigi yang tampak, tapi juga dapat melekat pada permukaan gigi yang tertutup oleh gusi.

Pada permukaan karang gigi biasanya juga terdapat koloni bakteri. Koloni bakteri pada plak dan karang gigi inilah yang mengakibatkan kerusakan jaringan penyangga gigi, yang dimulai dari giginya (bagian gusi yang dapat kita lihat). Keadaan ini disebut gingivitis (radang gusi). Karena ada peradangan, maka gusi menjadi mudah berdarah apabila terkena trauma mekanis, misalnya sikat gigi atau tusuk gigi. Jadi, gusi berdarah adalah tanda awal adanya kerusakan gusi.

2. Adanya trauma pada gusi.

Cara menyikat gigi yang salah, atau pemakaian sikat gigi dengan bulu sikat yang keras/kasar dapat menjadi penyebab gusi berdarah. Hal tersebut membuat gusi menjadi luka. Gunakan sikat gigi dengan bulu yang lembut dan rutin mengganti sikat gigi, bila bulu sikat sudah mekar. Pelajari cara menyikat gigi yang benar, agar didapat hasil yang baik. Penggunaan benang gigi yang salah juga dapat menyebabkan gusi berdarah.

3. Susunan gigi yang tidak beraturan atau mal posisi.

Pertumbuhan gigi yang tidak pada beraturan atau gigi yang tumbuh miring akan membuat makanan mudah terjebak dan sulit dibersihkan. Bisa terjadi pada gigi depan maupun gigi graham. Sering terjadi pada gigi geraham bungsu. Jika tidak segera diatasi akan menyebabkan gusi disekitarnya menjadi meradang dan mudah berdarah.

4. Periodontitis.

Merupakan kelanjutan dari penyakit ginggivitis yang tidak ditangani dengan baik. Peradangan berlanjut ke jaringan yang lebih dalam dan dapat mengenai tulang penyangga gigi. Selain perdarahan pada gusi, periodontitis dapat menimbulkan pembengkakan gusi dan munculnya nanah. Juga berakibat gigi menjadi goyang dan mudah tanggal.

PENYEBAB SISTEMIK

1. Kekurangan vitamin C

Sering terjadi pada orang yang jarang mengonsumsi sayuran atau buah-buahan yang mengandung vitamin C. Gusi menjadi kemerahan, bengkak, dan mudah berdarah.

2. Kekurangan vitamin K

Kurangnya asupan vitamin K akan berpengaruh pada proses pembekuan darah. Hal ini menyebabkan tubuh akan memiliki kecenderungan mudah berdarah, termasuk gusi.

3. Perubahan hormon pada wanita

Adanya perubahan hormon pada wanita sering berdampak pada timbulnya perdarahan, diantaranya perdarahan pada gusi. Contohnya, pada wanita hamil, gusi lebih sensitif dan mudah berdarah.

4. Gangguan pembekuan darah

Gangguan pembekuan darah, seperti pada hemofilia, ITP (idiopatic thrombocytopenic purpura), dan leukemia , juga dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya gusi berdarah.

5. Pemakaian obat obatan tertentu

Pada orang-orang yang mengkonsumsi obat-obatan tertentu, sering mengakibatkan mudah terjadi perdarahan. Misalnya obat pengencer darah, seperti warfarin, aspirin, heparin dll. Harus lebih hati-hati dalam melakukan tindakan medis bila pasien mengkonsumsi obatobat tersebut.

6. Kelainan darah.

Penyakit penyakit kelainan darah menjadi salah satu penyebab gusi berdarah. Seperti diabetes, leukimia, trombositopenia, HIV. Hal tersebut membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut.

Bila sudah diketahui penyebab dari gusi mudah berdarah, maka akan lebih mudah dalam menentukan tindakan yang harus dilakukan. Bila disebabkan oleh penyebab lokal, hal terpenting adalah menjaga kebersihan gigi dan mulut. Rutin menyikat gigi dua kali sehari, yaitu setelah sarapan pagi dan sebelum tidur malam.

Menyikat gigi dengan cara yang benar dan gunakan sikat gigi dengan bulu yang halus. Rutin memeriksakan gigi ke dokter gigi minimal enam bulan sekali. Agar dapat segera ditangani bila ada kelainan pada gigi, gusi, maupun jaringan mulut lainnya.

Jika gusi terasa bengkak dan mulai berdarah, dapat berkumur dengan air hangat yang dicampur garam. Ini akan membantu menyembuhkannya. Dapat juga dengan menekan langsung gusi yang berdarah dengan kain kasa yang dibasahi air es, ini dapat mengurangi perdarahan pada gusi Anda.

Jika perawatan gigi dan mulut sudah dilakukan dengan benar, tapi perdarahan masih berlanjut, dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan lanjutan yang mengarah ke penyebab sistemik. Pemeriksaan lanjutan untuk menentukan diagnosa, selanjutnya akan ditentukan terapi yang tepat untuk mengatasinya. Jangan anggap biasa perdarahan pada gusi dan gigi. Segera kunjungi dokter gigi untuk melakukan pemeriksaan dan mendapatkan terapi atau pengobatan.

Sumber: drg. Etty M HustiowatiKETIKA GUSI MUDAH BERDARAH Poliklinik KPDJBC

 

Penyebab Gusi Mudah Berdarah

Lentera Sehat

Pemerhati kesehatan yang suka berbagi artikel kesehatan berdasarkan sumber referensi yang dapat dipercaya.

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *