Mengenal Gejala Post Power Syndrome

Post Power Syndrome (PPS) merupakan istilah untuk sebuah kondisi yang menggambarkan ketidakmampuan seseorang untuk melepaskan apa yang pernah didapatkan dari kekuasaannya terdahulu.

Istilah “Power” pada post power syndrome, bukan diartikan sebagai kekuasaan maupun pekerjaan semata, namun dikonotasikan juga sebagai sosok yang semula banyak kegiatan atau  aktif, mendadak hilang sehingga dapat menyebabkan rasa ketidaknyamanan.

Dengan demikian, pengertian post power syndrome adalah orang-orang yang tidak bisa menerima perubahan yang terjadi pada dirinya. Perubahan yang tidak bisa diterima itu berkaitan dengan hilangnya aktivitas, kekuasaan, harta benda, dan sebagainya. Bahkan bisa menjadi paranoid.

Penderita Post power syndrome (PPS)

Umumnya orang menganggap bahwa Post power syndrome banyak menimpa kelompok usia senior seperti memasuki masa pensiun, diberhentikan dari jabatan atau sudah tidak memiliki kekuasaan lagi. Semula dianggap paling hebat tapi secara tiba-tiba kehilangan semuanya.

Padahal PPS dapat  terjadi pada siapa saja dan pada semua kelompok usia, karena post power syndrome ini bisa terjadi pada orang-orang yang tidak bisa menerima hidupnya.

Orang yang dulunya berkuasa atau dulunya punya posisi tertentu. Setelah tidak lagi menjabat, tidak punya kekuasaan lagi, dia tidak bisa melepaskan semuanya. Maka timbullah post power syndrome.

Pada orang yang pernah memegang jabatan penting, gejala post power syndrome bisa muncul jika ia tidak dilibatkan dalam pengambilan keputusan atau tidak dimintai pendapat. Bisa juga muncul rasa curiga dan emosi ketika saran atau pendapatnya tidak diterima.

Post power syndrome juga bisa menimpa pada semua orang yang bukan berasal dari golongan pejabat, bahkan dapat menimpa golongan yunior yang bingung karena nanti tidak punya aktivitas lagi, tidak ada kegiatan lagi, sehingga menimbulkan ketidaknyamanan tertentu.

Gejala Post Power Syndrome

Post power syndrome memang bukan bentuk gangguan jiwa atau masalah kejiwaan. Namun fenomena ini kerap terjadi di masyarakat, bahkan mungkin di lingkungan kerja atau keluarga kita sendiri.

Gejala-gejala akibat Post power syndrome yang pasti tidak jelas. Dalam artian, orang tersebut memang tidak bisa menerima keadaan dengan reaksi yang bermacam-macam. Gejala-gejala akibat tidak bisa menerima kenyataan tersebut bisa meliput aspek psikologis hingga fisik.

Gejala yang muncul pada gangguan psikologis secara umum yang terlihat antara lain: rasa marah, kesal, iri, sebal, kecewa, bingung, kesepian, ragu-ragu, khawatir, takut, putus asa, dan merasa kosong.

Sedangkan gejala umum yang terjadi pada kesehatan fisik adalah sakit kepala dan sakit perut. Bahkan jika memiliki penyakit darah tinggi, post dapat membuat tensi darahnya lebih mudah atau lebih cepat meningkat naik.

Terkadang tingkah lakunya membuat situasi dan suasana di rumah atau sekitarnya jadi tidak nyaman karena dirinya marah, kesal, dan tidak bisa terima kalau hidupnya sekarang merasa bergantung pada orang lain.

Selain itu orang yang mengalami post power syndrome juga menjadi suka ikut campur dan mengatur secara berlebihan hal-hal di sekitarnya. Bahkan untuk yang bukan menjadi tanggung jawab atau pun urusannya.

Cara Mengatasi Post Power Syndrome

Meskipun bukan tergolong penyakit kejiwaan yang serius, post power syndrome perlu segera diatasi. Sebab jika dibiarkan berlarut-larut akan menyebabkan masalah-masalah lain di kemudian hari.

Kalau orang-orang tidak bisa menerima kenyataan atau keadaan kehidupannya sekarang yang mungkin berbeda dari yang lalu, mungkin dia juga butuh psikoterapi. Butuh orang yang memahami apa yang terjadi, untuk memahami kondisi-kondisi seperti ini (post power syndrome).

Berikut ini upaya mengatasi post power syndrome.

Lebih banyak mendekatkan diri lagi dengan sang Pencipta dan berdoa. Upaya ini akan membuat perasaan lebih tenang dan cepat melupakan kondisi di masa lalu.

Jangan segan untuk mengungkapkan perasaan kepada orang-orang terdekat. Dengan demikian, perasaan akan jauh lebih lega dan memungkinkan lebih cepat beradaptasi dengan lingkungan baru.

Mengalihkan kesibukan dengan melakukan kegiatan atau hobi yang selama ini tidak sempat dilakukan, untuk meredakan gejala post power syndrome.

Kondisi hati yang senang dan santai dapat menyingkirkan pikiran-pikiran negatif. Oleh karena itu luangkan waktu untuk berkumpul dengan keluarga, orang-orang terdekat  atau teman-teman.

 

Mengenal Gejala Post Power Syndrome

Lentera Sehat

Pemerhati kesehatan yang suka berbagi artikel kesehatan berdasarkan sumber referensi yang dapat dipercaya.

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *